Friday, July 16, 2010

Keajaiban Sungai Didalam Laut







Suasana di dasar laut itu itu memang sama seperti sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan dengan pemandangan pepohonan di sekelilingnya. Sungguh menakjubkan bila mengamati foto dan videonya. Tapi jangan percaya begitu saja, ternyata warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bahagian kecoklatan yang sama seperti air sungai itu adalah lapisan bahagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Namun tentu saja, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, namun kelihatan seperti sungai. Biasanya gas itu terkumpul di dasar laut sampai mereka meledak dengan mendadak. Apabila gas itu mencapai ke permukaan, kombinasi hidrogen dengan oksigen yang membentuk air membuat sulfur putih padat membentuk lapisan endapan ke dalam lautan, yang membuat hidrogen sulfida menjadi racun alami buat ikan, tapi pengaruh buruk bagi manusia masih belum jelas diketahui.

Mengapa hidrogen sulfida bisa berwujud sungai di dasar laut adalah kerana pengaruh berat jenis zat tersebut. Hidrogen sulfida memiliki berat jenis yang lebih berat dari pada campuran air laut (natrium sulfida, dll). Hal ini dapat dibayangkan seperti minyak dengan air dimana tingkatan berat jenisnya minyak, air tawar, air laut, dan baru campuran hidrogen sulfida diatas. hidrogen sulfida kerana berat jenis yang lebih besar akan cenderung mengumpul didasar lautan. inilah yang tampak seperti alur sungai di atas.

Benarkah Sesuai Dalam Al Qu’ran

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannyamutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam

No comments:

Post a Comment

Anda mungkin juga meminati:

Related Posts with Thumbnails