Saturday, March 6, 2010

Syafaat Rasullullah

Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Orang-orang yang pertama kali masuk syurga, selain para nabi, adalah umat Muhammad SAW, dan yang orang yang paling terakhir memasukinya adalah orang-orang dari umat Muhammad SAW. yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam neraka.

Pada hari Kiamat, Muhammad SAW. melihat-lihat umatnya sebelum memasuki syurga. Namun, pada saat itu Allah SWT. memerintahkan para malaikat untuk menyembunyikan umat Muhammad yang anggota tubuhnya tidak memancarkan cahaya air wudhu di lembah-lembah Kiamat supaya luput dari pandangan Nabi.

Setelah melihat seluruh umatnya masuk syurga, Nabi pun masuk syurga. Lalu Allah SWT. memerintahkan para malaikat untuk menggiring orang-orang yang disembunyikan tadi ke Malaikat Malik.

Ketika melihat meraka, Malik bertanya, “Wahai orang-orang yang celaka, siapa kalian? Dari umat siapa kalian? Saya kira tidak akan ada lagi orang yang akan masuk neraka. Setiap umat yang diserahkan kepadaku pasti dalam keadaan dibelenggu dengan rantai, dibayangi kelompok setan, wajahnya hitam, matanya biru dan berjalan dengan kepala. Namun, saya tidak melihat tangan dan kaki kalian dibelenggu, wajah kalian tidak hitam, mata kalian tidak biru dan bahkan kalian berjalan dengan kaki. Umat siapa kalian ini sebenarnya ?”

Meraka menjawab, “Jangan menanyai kami karena kami malu untuk untuk menjawabnya. Hanya saja, kami adalah para pembaca Al-Qur’an, orang-orang yang rajin berpuasa pada bulan Ramadhan, menunaikan ibadah haji, berperang, menunaikan zakat, memelihara anak yatim, mandi junub dan menunaikan solat lima waktu.”

Malaikat Malik bertanya lagi, “Tidakkah Al-Qur’an mencegah kalian dari berbuat maksiat sehingga kalian tidak harus berada disini sekarang?”.
Meraka menjawab, “Engkau tidak perlu mengejek kami”.

Saat itu terdengar perintah dari balik Arasy, “Wahai Malik, masukkan mereka dari pintu neraka yang pertama!”

Lalu Malik berkata, ”Wahai orang-orang yang celaka, apakah kalian mendengar dan memahami perintah tadi ?”, Mereka menjawab, “Ya, tetapi wahai Malik, tangguhkanlah sebentar. Kami akan menangisi diri kami sendiri.“ Malik menjawab, “Tidak boleh !”. Lalu terdengar lagi seruan dari balik Arasy, “Wahai Malik tangguhkanlah sebentar!”.

Lalu mereka berada di dalam kelompok-kelompok. Orang-orang yang telah menunaikan ibadah haji membentuk kelompok tersendiri. Demikian pula orang-orang yang berperang, dan juga para wanita. Mereka menangis sambil berkata, “Bagaimana mungkin kami boleh tahan dalam neraka, sementara dari terik matahari saja kami sudah tidak tahan; bagaimana mungkin kami tahan mengenakan baju kasar, sementara kami sudah terbiasa mengenakan baju halus; bagaimana mungkin kami tahan memakan buah zaqqum dan meminum air mendidih, sementara kami terbiasa memakan makanan yang baik dan dingin.”

Saat itu terdengar lagi seruan dari balik Arasy, “Wahai Malik, masukkan mereka dari pintu neraka yang pertama!”.

Lalu Malik berkata, ”Wahai orang-orang yang celaka, apakah kalian mendengar dan memahami perintah tadi ?” Mereka menjawab, “Ya.” Malik bertanya lagi, “Sebenarnya kalian ini umat siapa ?” Mereka menjawab, “Kami malu untuk menjawabnya”.

Malaikat Malik lalu menggiring mereka ke neraka. Orang tua berada di barisan terdepan diikuti para pemuda dan kaum wanita. Ketika sampai di tepi Jahannam, keluarlah para malaikat yang kasar dan keras, serta tidak memiliki hati dan kasih sayang. Malaikat-malaikat itulah yang melemparkan mereka ke dalam Jahannam. Di antara mereka, ada yang dibakar neraka sampai betisnya, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai pusarnya, dan ada pula yang sampai dadanya. Ketika api hendak membakar wajah mereka, terdengarlah seruan dari balik Arasy, “Wahai Malik, turunkan api dari wajah dan hati mereka. Betapa lamanya lisan mereka mengakui-Ku, betapa lamanya hati mereka membenarkan-Ku, dan betapa lamanya kepala mereka bersujud kepada-Ku.”

Tiba-tiba terdengar panggilan yang keras dari mereka, “Duh… Muhammad, duh… ayah Qasim. Wahai Muhammad… wahai yang menyayangi para janda dan anak yatim… wahai yang berbangga hati pada hari Kiamat… wahai pembuka umat… wahai pembuka pintu-pintu surga… wahai pengunci pintu-pintu neraka dari umatmu… wahai pemberi syafaat… kami adalah umatmu yang lemah. Kami tidak kuasa merasakan panas neraka, hujanilah kami dengan syafaatmu.”

Salah seorang dari mereka menutup kedua tangan pada telinganya, seperti muadzin, kemudian berteriak, “Kami adalah umat Muhammad!”.

Malaikat Malik yang mendengarnya, segera bergegas pergi ke syurga untuk menemui Nabi Muhammad. Malik menegur, “Wahai Muhammad engkau bersenang-senang di syurga, sementara umatmu yang lemah meminta pertolonganmu. Berilah mereka pertolongan, mereka sudah tidak tahan lagi merasakan panas neraka.

Nabi Muhammad SAW langsung bangkit dan menunggang Buraq. Beliau memerintah buraq, “Bergegaslah… bergegaslah… umatku yang lemah sudah tidak tahan lagi merasakan panas neraka.” Sesampainya di pinggir Jahannam dan mendengar teriakan umatnya, beliau menangis dan berkata, “Wahai Malik, keluarkanlah umatku dari neraka !”. Malik menjawab, “Muhammad, saya tidak berani mengeluarkan meraka sebelum Allah SWT. memerintahkannya”.

Lalu Nabi SAW. pergi ke Arasy dan sujud di hadapan-Nya. Beliau mengadu, “Tuhanku, bukankah Engkau berjanji untuk tidak akan membakar umatku ?” Allah SWT menjawab, “Muhammad, mereka telah melupakanmu dan meninggalkan syariatmu di dunia. Maka, disini Aku pun melupakan mereka dari syafaatmu. Namun, sekarang berilah mereka syafaat.”

Lalu Nabi Muhammad SAW. memberi syafaat dan mengeluarkan mereka dari neraka, sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang kafir.

No comments:

Post a Comment

Anda mungkin juga meminati:

Related Posts with Thumbnails